Berita Lain

Mengenal Batik Durian Yang Berhasil Eksis di Milan Fashion Week

Batik Durian khas Kota Lubuklinggau
Sumber: Luxina.ID

Batik sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia khususnya Pulau Jawa. Mendengar kata “batik” juga sudah sangat melekat dengan wastra nusantara dari Pulau Jawa. Namun seiring waktu sudah banyak batik yang lahir dari pulau di luar Jawa salah satunya yaitu Pulau Sumatera. Ya, Batik Durian namanya. Batik Durian ini lahir di kota Lubuklinggau yang berada di bagian paling barat provinsi Sumatera Selatan. Lubuklinggau juga terkenal dengan duriannya yang berkualitas. Sesuai dengan namanya, awalnya batik ini muncul dengan motif buah durian belah. Tetapi kemudian berkembang dengan diikuti motif lainnya seperti dedaunan, ada juga durian yang masih di pohon, durian jatuh, dan sebagainya.

Durian atau yang kerap dijuluki sebagai raja buah-buahan ini memang sangat populer di kalangan penduduk lokal Sumatera. Bentuknya yang unik menjadikan daya tarik tersendiri bagi sang penggagas batik durian, yakni Yetti Oktarina Prana atau yang kerap disapa Rina. Rina merupakan seorang ketua Tim Penggerak pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan Dekranasda Lubuklinggau. Awalnya, Rina memiliki keinginan untuk melahirkan ikon yang menjadi penanda Kota Lubuklinggau. Seperti halnya Sumatera Selatan yang memiliki songket dan tenun, maka menurutnya batik dengan motif durian juga memiliki potensi yang besar untuk menjadi ciri khas Kota Lubuklinggau. Istri dari Walikota Lubuklinggau ini akhirnya memberdayakan sejumlah pengrajin mulai dari wanita, pria, bahkan penyandang disabilitas pun diikutsertakan dalam melahirkan batik durian ini.

Batik Durian Dengan Label JYK di Milan Fashion Week 2021
Sumber: Wolipop

Lambat laun perkembangan batik durian semakin pesat dan banyak ditampilkan di pekan mode baik lokal maupun nasional. Hingga seorang desainer bernama Jenny Yohana Kansil mengajak Rina untuk berkolaborasi. Jenny memberikan label JYK pada batik durian garapannya dan memboyong hasil karya tersebut untuk dipamerkan melalui Milan Fashion Week pada tahun 2021 dan 2022 di Milan, Italia. “Ini semua adalah produk Batik Durian terbaru yang kita bawa ke Milan untuk pameran dan Milan Fashion Week. Semua terbuat dari 100% katun atau 100% sutra dengan pewarna alam,. (Dari jengkol, pinang dan beberapa menggunakan daun mangga),” tulisnya dalam akun instagram @rinaprana pada 01/10/2021 laluRina mengaku tak percaya bahwa dalam hitungan satu dekade, batik durian telah melangkah cukup jauh dan menjadi harapan banyak orang hingga luar Lubuklinggau. Tak berhenti sampai disitu, Rina juga turut peduli terhadap literasi batik di Indonesia yang akhirnya ia tuangkan dalam buku berjudul ‘Batik Durian Lubuklinggau: Memperkaya Khasanah Batik Nusantara’. Buku ini diluncurkan pada Minggu, 15 Oktober 2023 dan ditulis oleh Rai Rahman Indra. Melalui buku tersebut, Rina berdoa agar buku ini bisa menjadi awal untuk mengenalkan batik durian dan juga mendorong lahirnya buku-buku batik dari daerah lain di Indonesia.

Penulis: Anty Esti

Redaktur: Nabilla Dinda

Top News
Sponsor